Halaman

    Social Items

Hidup di era digital ibarat berkuda tanpa pelana — cepat, liar, dan penuh kejutan. Setiap hari kita berpacu dalam lintasan tak kasatmata: notifikasi, algoritma, dan data yang mengalir seperti sungai tanpa ujung. Di atas punggung kuda teknologi ini, siapa yang tak sigap akan terjatuh, tergilas, bahkan terlupakan.

Dulu, orang belajar berjalan sebelum berlari. Kini, banyak yang terbang dulu sebelum paham cara mendarat. Dunia maya memberi sayap, tapi lupa memberi tanah tempat berpijak. Maka, yang tak berhati-hati akan tersesat di langit kepalsuan — mencari validasi, bukan nilai; mengejar pengakuan, bukan kebenaran.

Namun, di tengah kebisingan itu, masih ada jiwa-jiwa tenang yang menuntun kudanya perlahan. Mereka tak tergesa. Mereka tahu, kecepatan bukan segalanya; arah jauh lebih penting. Mereka memilih kendali daripada sensasi, keseimbangan daripada kecepatan. Mereka sadar: di dunia digital, disiplin adalah pelana sejati.

Rasulullah ﷺ pernah bersabda:

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ إِذَا عَمِلَ أَحَدُكُمْ عَمَلًا أَنْ يُتْقِنَهُ

*Inna Allāha yuḥibbu idzā ‘amila aḥadukum ‘amalan an yutqinah*

“Sesungguhnya Allah mencintai apabila seseorang melakukan suatu pekerjaan, ia melakukannya dengan sempurna.” (HR. Al-Baihaqi)

Itqan — kesempurnaan kerja — adalah pelana itu. Ia bukan alat fisik, melainkan nilai yang menuntun arah. Di tengah derasnya arus digital, kesempurnaan bukan lagi berarti tanpa cacat, melainkan tanpa kehilangan makna.

Maka berkudalah. Tapi genggamlah kendali. Jadilah penunggang yang sadar: bahwa dunia digital bukan musuh, melainkan kuda yang harus dijinakkan — bukan untuk disombongkan, tapi untuk membawa kebaikan sejauh mungkin.

✍️ Pengelana Digital (nickname)
Penulis & Pemerhati Perubahan Sosial Digital

Berkuda Tanpa Pelana Mengarungi Hidup di Era Digital

Krisis Integritas Organisasi Mahasiswa di Era Aksi Instan

Krisis Integritas Organisasi Mahasiswa di Era Aksi Instan

Opini | Independent News | 29 Oktober 2025

Kita hidup di zaman yang serba cepat — di mana keikhlasan kalah langkah dari kecepatan jempol, dan idealisme sering tertinggal di antara notifikasi gawai. Di kampus-kampus, gema orasi yang dahulu mengguncang istana kini terdengar seperti gema ruang kosong: lantang di awal, redup di makna.

Dulu, organisasi mahasiswa adalah rahim yang melahirkan tokoh bangsa — Soekarno muda menulis manifesto dari kamar asrama, Hatta menenun pikiran tentang kedaulatan rakyat di negeri orang. Kini, banyak ruang diskusi digantikan oleh ruang instastory; riset digantikan oleh trending topic; perjuangan digantikan oleh eksistensi.

Integritas, kata yang dahulu sederhana namun berat maknanya, kini terdengar seperti jargon seminar. Padahal, di balik setiap pemimpin besar, selalu ada masa di mana ia menolak kompromi kecil yang bisa menggerus nurani. Krisis hari ini bukan karena mahasiswa kehilangan suara — tapi karena mereka kehilangan arah ke mana suara itu hendak dibawa.

Kita melihat mahasiswa turun ke jalan, namun lupa turun ke hati. Kita mendengar teriakan “reformasi!”, tapi tak lagi mendengar bisikan “introspeksi”. Lembaga kemahasiswaan berubah menjadi panggung, bukan lagi laboratorium gagasan. Surat keputusan lebih dicari daripada surat kesadaran.

"Menjadi mahasiswa sejati adalah menjadi penulis sejarah — bukan pengikut algoritma. Menjadi aktivis bukan berarti memaki, tapi mengabdi; bukan berlomba tampil, tapi bertahan tegak di tengah godaan pragmatisme."

Kini, kita membutuhkan sejenis kelahiran kembali — bukan kelahiran aktivis baru, melainkan kelahiran kembali kesadaran lama: bahwa integritas tidak pernah lahir dari teriakan, tapi dari kesunyian yang jujur. Bahwa perjuangan tidak dimulai dari poster, tapi dari pikiran yang jernih dan hati yang bersih.

Biarlah generasi ini kembali menulis, membaca, merenung — sebelum berteriak. Sebab sejarah tidak mencatat siapa yang paling keras bersuara, melainkan siapa yang paling konsisten menjaga nilai.

Dan ketika integritas kembali menjadi mata air, organisasi mahasiswa akan kembali menemukan maknanya: bukan sekadar forum, melainkan nurani bangsa yang hidup. Saat itulah, kampus bukan hanya tempat menimba ilmu, tapi juga tempat bangsa bercermin.

✍️ Keyboard Laptop (nickname)
Sastrawan dan Pengamat Gerakan Mahasiswa
Hak cipta © 2025 Independent News | Diperkenankan dikutip dengan mencantumkan sumber

Krisis Integritas Organisasi Mahasiswa di Era Aksi Instan

Jakarta — Dalam kesempatan publiknya baru-baru ini, Menteri Keuangan Republik Indonesia, Purbaya Yudhi Sadewa, menyampaikan optimisme kuat bahwa perekonomian Indonesia memiliki potensi untuk tumbuh hingga **7% atau bahkan lebih** dalam beberapa tahun mendatang. Pernyataan ini memberikan sinyal bahwa pemerintah siap melaju melewati batas pertumbuhan tradisional dan memasuki fase percepatan ekonomi.



Landasan Optimisme

Menurut Purbaya, sejumlah faktor kunci sudah berada pada posisi yang dapat mendorong percepatan pertumbuhan. Pertama, permintaan domestik Indonesia yang besar telah menjadi pilar utama perekonomian nasional. Ia menekankan bahwa hampir 90 % perekonomian Indonesia ditopang oleh kegiatan dalam negeri — yang artinya tidak sepenuhnya tergantung pada kondisi global. :contentReference[oaicite:1]{index=1}

Selanjutnya, ia menyoroti bahwa apabila mesin ekonomi dari sektor fiskal (belanja pemerintah), sektor moneter, serta sektor swasta dapat berjalan sinergis, maka target pertumbuhan tinggi bukan sekadar wacana. Ia menyebut bahwa angka 6 % hingga 6,5 % “tidak sulit” dicapai dalam satu sampai dua tahun ke depan, dan bila reformasi serta efisiensi digerakkan maka angka 7% bahkan 8% sudah terlihat di ujung jalan. :contentReference[oaicite:2]{index=2}

Pilar Kebijakan untuk Mendorong Pertumbuhan

Untuk menjembatani optimisme tersebut ke dalam realitas, Purbaya mengemukakan beberapa pilar kebijakan yang akan diperkuat:

  • Percepatan belanja pemerintah dan penyerapan anggaran lebih efisien: Pemerintah akan mempercepat proses pengalokasian dan penyerapan belanja publik agar dampaknya ke sektor riil lebih cepat terasa. :contentReference[oaicite:3]{index=3}
  • Peningkatan peran sektor swasta: Seperti yang terjadi pada era pertumbuhan sebelumnya, Purbaya menegaskan pentingnya partisipasi swasta yang lebih besar untuk mendorong investasi dan ekspansi usaha. :contentReference[oaicite:4]{index=4}
  • Perbaikan sektor manufaktur dan rantai nilai lokal: Ia menyebut bahwa dengan memperkuat industri nasional, memperbaiki rantai supply, dan meningkatkan nilai tambah dalam negeri, “engine growth” bisa dimajukan. :contentReference[oaicite:5]{index=5}

Risiko dan Catatan Kritis

Meski semangatnya tinggi, ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan:

  • Target pertumbuhan tinggi selalu membawa ekspektasi besar; bila implementasi kebijakan lambat atau hambatan struktural muncul, optimisme bisa terganggu.
  • Percepatan belanja dan peningkatan kredit bisa menimbulkan tekanan inflasi atau risiko keuangan jika tidak diiringi pengelolaan yang matang.
  • Reformasi manufaktur dan rantai nilai lokal memerlukan waktu dan investasi besar; hasilnya tidak instan. Hal ini berarti bahwa target 7% menjadi jangka menengah, bukan jangka pendek langsung.

Implikasi untuk Pengusaha dan Pemrogram

Bagi pengusaha dan kamu yang bergelut di dunia teknologi atau pemrograman (seperti Wandy), skenario pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat bisa membuka peluang baru:

  • Peningkatan investasi di sektor manufaktur dan produksi digital bisa memicu permintaan layanan teknologi, otomasi, dan supply chain IT.
  • Percepatan belanja pemerintah berarti proyek infrastruktur digital, integrasi data fiskal, dan platform pemerintah yang semakin dibutuhkan — ini jadi peluang untuk pengembang aplikasi, keamanan siber, dan data analytics.
  • Namun, perlu juga disiapkan tantangan seperti regulasi baru, standar keamanan data pemerintah, dan persaingan yang lebih ketat — jadi jangan hanya menunggu, tapi juga upgrade kapasitas teknis kalian.

Penutup

Optimisme yang disampaikan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menunjukkan bahwa pemerintah menetapkan target ambisius dan sinyal bahwa era baru pertumbuhan bisa dijalankan. Walau bukan perjalanan mudah — karena sejarah ekonomi memperlihatkan banyak rintangan — arah yang dituju jelas: memperkuat domestik, membawa sektor swasta dan publik beriringan, dan menumbuhkan ekonomi yang lebih cepat. Bagi semua pihak — pemerintah, swasta, masyarakat, dan pegiat teknologi — kesempatan ini adalah panggilan untuk bersiap, beradaptasi, dan berkontribusi. Jika seluruh elemen bergerak bersama, bukan tak mungkin pertumbuhan 7% atau lebih bukan sekadar angka di atas kertas, tetapi jadi kenyataan yang menumbuhkan kesejahteraan nasional.

Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan RI: Optimis Ekonomi RI Tumbuh hingga 7% ke Depan

Berikut ini 10 hal yang kerap dilakukan oleh Nabi Muhammad S.A.W 

 1.⁠ ⁠Tahajjud, karena kemuliaan seorang mukmin terletak pada tahajjudnya. Insya Allah doa mudah termakbul dan kita semakin dekat kepada Allah.

"Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji" (Qs. 17 ayat 79).


 2.⁠ ⁠Membaca Al-Qur’an setiap hari. Sesibuk apapun kita, bacalah walau beberapa ayat.


"Orang-orang yang telah Kami beri Kitab, mereka membacanya sebagaimana mestinya, mereka itulah yang beriman kepadanya. Dan barangsiapa ingkar kepadanya, mereka itulah orang-orang yang rugi" (Qs. 2 ayat 121).


 3.⁠ ⁠Dzikir setelah sholat. 


"Siapa yang bertasbih, bertahmid, dan bertakbir setelah salat sebanyak 33 kali dan menutupnya dengan membaca laa ilaha illallah laa syarika lahu lahul mulku wa lahulhamdu wa huwa 'ala kulli syai'in qadir, maka dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan'" (HR. Malik).


 4.⁠ ⁠Menjaga Shalat Sunnah Rawatib.


"Barangsiapa menjaga dalam mengerjakan shalat sunnah dua belas rakaat, maka Allah akan membangunkan rumah untuknya di surga, yaitu empat rakaat sebelum zhuhur, dua rakaat setelah zhuhur, dua rakaat setelah maghrib, dua rakaat setelah isya dan dua rakaat sebelum subuh" (HR. Tirmidzi).


 5.⁠ ⁠Dzikir Pagi dan Petang (al Ma'tsurat). 


“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai” (Qs. 7 ayat 205).


 6.⁠ ⁠Sholat fardhu di awal waktu. Sebisa mungkin dilakukan di masjid bagi laki-laki. Karena ganjarannya surga bagi orang (pemuda) yang hatinya terpaut dengan masjid. 


"Ada tujuh golongan manusia yang nanti akan dinaungi Allah dalam naungan ‘arasy-Nya pada hari yang tiada naungan selain naungan Allah, yaitu... seseorang yang hatinya selalu tertambat di masjid-masjid Allah... (HR. Bukhari, Thahawi).


 7.⁠ ⁠Menjaga sholat dhuha, karena salah satu kunci rezeki terletak pada sholat dhuha.


Allah 'Azza wa Jalla 

berfirman: "Wahai Anak Adam, jangan sekali-kali kamu malas mengerjakan empat rakaat pada awal siang (sholat dhuha), nanti akan Aku cukupi kebutuhanmu pada akhirnya (sampai sore hari)" (HR. Ahmad, Daud, Tirmidzi).


 8.⁠ ⁠Bersedekah setiap hari sesuai kemampuan, tidak hanya di kala lapang. 


"(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan" (Qs. 3 ayat 134).


 9.⁠ ⁠Menjaga wudhu.


Imam Nawawi rahimahullah menyatakan, “Disunnahkan menjaga wudhu atau diri dalam keadaan suci. Termasuk juga kala tidur dalam keadaan suci” (Kitab Matan Al Idhoh, hal. 20).


10.⁠ ⁠Amalkan istighfar setiap saat. 


"Barang siapa memperbanyak istighfar, niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya, dan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka" (HR. Ahmad).


Edited by. Satria Hadi Lubis

10 SUNNAH NABI DALAM KESEHARIAN

Gelombang ujaran kebencian di media sosial yang menargetkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) semakin memprihatinkan. Serangan yang awalnya berupa kritik terhadap kebijakan kini berkembang menjadi hinaan pribadi, bahkan menyentuh fisik sang gubernur.

Menurut pengakuan Wa Uceng, serangan tersebut datang dari akun bernama R. Tjetjep Saefullah sbm. Bentuk serangannya beragam, mulai dari ejekan, hinaan, hingga ancaman serius terhadap keselamatan jiwa.

“Ini sudah bukan lagi kritik, tapi murni ujaran kebencian dan penghinaan pribadi. Bahkan ada ancaman pembunuhan yang disampaikan secara terbuka di media sosial. Saya dan banyak warga lainnya merasa terancam dengan ulah akun R. Tjetjep Saefullah ini,” ujar Wa Uceng.

Akun R. Tjetjep Saefullah disebut kerap menimbulkan kegaduhan dalam berbagai sesi live streaming dengan melontarkan kata-kata kasar dan provokatif. Hingga kini, belum diketahui motif di balik tindakan tersebut.



Tak hanya Gubernur KDM, para pendukungnya pun turut menjadi sasaran serangan digital. Salah satu warganet yang mengaku menjadi korban adalah pemilik akun Wa Uceng, yang mengaku kerap mendapat hujatan dan ancaman saat melakukan siaran langsung (live streaming).

Menurut pengakuan Wa Uceng, serangan tersebut datang dari akun bernama R. Tjetjep Saefullah sbm. Bentuk serangannya beragam, mulai dari ejekan, hinaan, hingga ancaman serius terhadap keselamatan jiwa.

“Ini sudah bukan lagi kritik, tapi murni ujaran kebencian dan penghinaan pribadi. Bahkan ada ancaman pembunuhan yang disampaikan secara terbuka di media sosial. Saya dan banyak warga lainnya merasa terancam dengan ulah akun R. Tjetjep Saefullah ini,” ujar Wa Uceng.

Akun R. Tjetjep Saefullah disebut kerap menimbulkan kegaduhan dalam berbagai sesi live streaming dengan melontarkan kata-kata kasar dan provokatif. Hingga kini, belum diketahui motif di balik tindakan tersebut.

Merasa dirugikan dan keselamatannya terancam, Wa Uceng berencana menempuh jalur hukum. Pada Selasa (14/10/2025), pihaknya dijadwalkan melapor ke pusat pengaduan di Gedung Sate, Bandung, sebagai pusat pemerintahan Provinsi Jawa Barat.
Dikutip dari Selarasonline.com, laporan ini diharapkan menjadi langkah awal penegakan. 

AKHIRNYA CECEP SAEFULLAH SBM DILAPORKAN WARGA JABAR KE POLISI BUNTUT DARI UJARAN KEBENCIAN

Jakarta, 29 September 2025 – Video terbaru berjudul "Jawaban Keren KDM Saat Dihina Tak Bisa Bahasa Inggris" yang diunggah di kanal YouTube ENN Indonesia mendadak viral dan langsung mencuri perhatian publik. Hanya dalam waktu 48 jam, video ini sukses menembus lebih dari 170 ribu tayangan dan masih terus meningkat dari menit ke menit.

🔥 Ledakan Penayangan di 48 Jam

Berdasarkan laporan performa realtime YouTube yang terlihat dalam dashboard ENN Indonesia, video tersebut mencatat total 197.662 penayangan dengan angka fantastis 170.840 tayangan hanya dalam 48 jam terakhir. Bahkan, pada jam-jam tertentu grafik menunjukkan lonjakan hingga 18 ribu views per jam, menandakan antusiasme publik yang sangat tinggi.

Selain itu, dalam jangka waktu 60 menit terakhir, video ini terus stabil dengan 7.759 tayangan, memperlihatkan konsistensi engagement yang jarang terjadi di konten berita lokal.

Bahkan videonya sudah mendapat 2.123 Komentar hingga berita ini dirilis.



🎥 Isi Konten yang Jadi Sorotan

Video menampilkan respons KDM (Kang Dedi Mulyadi) saat menghadapi hinaan karena dianggap tidak fasih berbahasa Inggris. Alih-alih tersulut emosi, KDM memberikan jawaban yang cerdas, tenang, dan penuh makna. Sikap ini menuai apresiasi warganet yang menganggapnya sebagai bentuk kedewasaan dan kecerdasan emosional.

Tak heran, komentar positif membanjiri kolom diskusi video. Banyak yang menyebut KDM sebagai sosok pemimpin yang merakyat, berwawasan, dan tidak mudah goyah oleh kritik.


🌐 Respons Publik di Media Sosial

Fenomena ini pun melebar ke berbagai platform. Potongan video dari YouTube ENN Indonesia tersebar di TikTok, Instagram, dan X (Twitter). Ribuan warganet membagikan ulang dengan caption yang menekankan ketenangan KDM dalam menghadapi serangan pribadi.

“Luar biasa, ini baru jawaban elegan seorang pemimpin,” tulis salah satu komentar yang mendapat ribuan likes.



📈 Efek Domino bagi Kanal ENN Indonesia

Viralnya video ini tidak hanya berdampak pada popularitas KDM, tetapi juga membawa keuntungan besar bagi kanal ENN Indonesia. Lonjakan subscriber, engagement, serta jangkauan audiens yang lebih luas terlihat jelas dari data realtime analytics.

Fenomena ini menjadi bukti bahwa konten dengan narasi kuat dan relevansi sosial tinggi mampu menarik perhatian publik dengan cepat.

✨ Kesimpulan

Video “Jawaban Keren KDM Saat Dihina Tak Bisa Bahasa Inggris” menjadi salah satu momen viral terbesar di YouTube Indonesia pekan ini. Dengan ratusan ribu penayangan dalam waktu singkat, video ini bukan hanya menunjukkan kekuatan media digital, tetapi juga memperlihatkan bagaimana masyarakat menghargai ketenangan dan kecerdasan dalam menghadapi kritik.

Viral! Video "Jawaban Keren KDM Saat Dihina Tak Bisa Bahasa Inggris" Meledak di YouTube ENN Indonesia

Bogor, 29 September 2025 – Program perumahan rakyat kembali mencatat sejarah penting. Ribuan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Jawa Barat kini semakin dekat dengan rumah impian mereka setelah berlangsungnya akad massal perumahan rakyat di Cileungsi, Kabupaten Bogor. Acara yang digelar serentak ini dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, bersama sejumlah pejabat pusat dan daerah.

Komitmen Pemprov Jabar untuk Hunian Terjangkau

Dalam sambutannya, Gubernur Dedi Mulyadi menegaskan bahwa rumah bukan hanya soal tempat tinggal, tetapi juga simbol kepastian, stabilitas, dan kesejahteraan keluarga. Kehadiran pemerintah provinsi di tengah masyarakat adalah bukti komitmen untuk memastikan bahwa setiap warga Jawa Barat, khususnya yang berpenghasilan rendah, memiliki akses ke hunian yang layak dan terjangkau.

Program Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) menjadi salah satu instrumen penting yang memungkinkan masyarakat mendapatkan rumah dengan bunga rendah, tenor panjang, dan syarat yang lebih mudah dibandingkan kredit komersial.

26.000 Unit Rumah Subsidi untuk Rakyat

Acara akad massal kali ini mencatat lebih dari 26.000 unit rumah subsidi yang siap dihuni oleh masyarakat di berbagai daerah, dengan Jawa Barat menjadi salah satu wilayah terbesar penerimanya. Ribuan peserta hadir secara langsung di lokasi, sementara sisanya mengikuti secara hybrid melalui jaringan online yang disediakan oleh BP Tapera dan perbankan penyalur.

Momentum ini memberikan harapan baru bagi keluarga muda, pekerja, dan masyarakat kecil yang selama ini kesulitan mengakses perumahan akibat harga pasar yang terus melambung.


Dukungan dari Pemerintah Pusat

Selain Gubernur Jawa Barat, acara ini juga dihadiri oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, sejumlah pejabat kementerian, dan Direktur Utama BP Tapera. Pemerintah pusat menegaskan kembali bahwa pembangunan perumahan rakyat adalah bagian dari agenda nasional untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan sektor swasta diyakini akan mempercepat realisasi program satu juta rumah serta mengurangi backlog perumahan yang masih tinggi di Indonesia.

Antusiasme Warga dan Dampak Ekonomi

Ribuan warga yang mengikuti akad massal tampak antusias dan penuh harapan. Banyak dari mereka mengaku bahwa kesempatan ini menjadi titik balik dalam hidup, karena memiliki rumah sendiri sering kali dianggap mustahil tanpa dukungan subsidi dari pemerintah.

Selain dampak sosial, program ini juga membawa efek domino bagi perekonomian. Industri properti, konstruksi, hingga sektor UMKM lokal ikut terdorong melalui pembangunan perumahan rakyat. Tenaga kerja terserap, perputaran barang dan jasa meningkat, dan pembangunan kawasan baru menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di sekitar perumahan.

Menuju Hunian Layak untuk Semua

Dengan suksesnya acara akad massal ini, Jawa Barat meneguhkan diri sebagai salah satu provinsi dengan komitmen kuat terhadap penyediaan perumahan rakyat. Harapannya, setiap keluarga di Tanah Pasundan dapat memiliki hunian yang bukan hanya sekadar tempat tinggal, tetapi juga pondasi untuk masa depan yang lebih baik.

“Rumah adalah hak setiap warga negara. Pemerintah hadir untuk memastikan hak tersebut bisa diwujudkan,” tegas Gubernur Dedi Mulyadi menutup sambutannya.

Dedi Mulyadi Hadiri Akad Massal 26.000 Unit Perumahan Rakyat 2025

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kembali menjadi sorotan publik dengan keputusan tegasnya terkait aktivitas pertambangan di Kabupaten Bogor. Pada tanggal 28 September 2025, ia mengeluarkan instruksi untuk menghentikan sementara semua aktivitas tambang di Kecamatan Parung Panjang, Rumpin, dan Cigudeg. Keputusan ini diambil setelah evaluasi menyeluruh terhadap laporan operasional perusahaan tambang yang dinilai menimbulkan dampak lingkungan dan keselamatan masyarakat.

Alasan Penghentian Aktivitas Tambang

Dedi Mulyadi menilai bahwa aktivitas tambang selama ini telah menimbulkan kerusakan lingkungan, polusi debu, dan kemacetan akibat mobilisasi truk besar yang melintas di jalan desa. Selain itu, warga setempat melaporkan gangguan kesehatan akibat debu dan kebisingan dari operasional tambang. Dalam surat resmi yang dikeluarkan, Gubernur menegaskan bahwa tata kelola pertambangan harus mengikuti aturan dan standar lingkungan hidup yang berlaku di Jawa Barat.

Aturan Baru Pembatasan Truk Tambang

Sebagai bagian dari langkah pengawasan, Dedi Mulyadi juga menetapkan aturan pembatasan operasional truk tambang. Truk tambang dilarang beroperasi pada pagi hingga siang hari di titik-titik strategis Kabupaten Bogor, untuk mengurangi kemacetan dan risiko kecelakaan. Setiap angkutan diwajibkan membawa dokumen izin lengkap dan menempelkan tanda identifikasi yang jelas pada kendaraan.

Tabel Ringkas Aturan Operasional Tambang:

KecamatanAktivitas DihentikanJam Operasional Truk
Parung PanjangSemua tambang12:00–05:00 WIB
RumpinSemua tambang12:00–05:00 WIB
CigudegSemua tambang12:00–05:00 WIB

Langkah ini bertujuan untuk menjaga keamanan jalan raya, melindungi warga dari potensi bahaya, dan memastikan perusahaan tambang mematuhi regulasi.

Dampak dan Manfaat Keputusan

Keputusan penghentian sementara ini diperkirakan akan berdampak pada produksi sementara, namun lebih menekankan pada perlindungan lingkungan dan keselamatan masyarakat. Gubernur menegaskan bahwa pengawasan akan terus dilakukan hingga perusahaan tambang memenuhi standar lingkungan dan prosedur keselamatan kerja yang ditetapkan pemerintah provinsi.

Bagi warga, kebijakan ini diharapkan mengurangi polusi debu dan kebisingan, serta memberi ruang bagi kegiatan sosial dan ekonomi lainnya di desa. Sementara itu, pemerintah daerah dapat melakukan evaluasi menyeluruh terhadap setiap izin operasional tambang dan menyiapkan strategi pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.

Langkah Tegas Gubernur Dedi Mulyadi

Keputusan ini mencerminkan komitmen Gubernur Jawa Barat dalam menjaga kelestarian lingkungan dan keselamatan warga. Dedi Mulyadi juga meminta bupati dan camat setempat untuk memastikan semua perusahaan tambang mematuhi surat teguran dan tidak melanggar aturan baru.

Dengan adanya tindakan tegas ini, diharapkan menjadi contoh pengelolaan sumber daya alam yang bertanggung jawab, tidak hanya bagi Kabupaten Bogor, tapi juga bagi wilayah lain di Jawa Barat. Publik pun dapat mengawasi secara transparan melalui laporan resmi pemerintah dan update berita di media lokal.

Kesimpulan

Penghentian sementara aktivitas tambang di tiga kecamatan Bogor oleh Gubernur Dedi Mulyadi adalah langkah strategis untuk menyeimbangkan kepentingan ekonomi dan lingkungan. Langkah ini memperkuat kebijakan tata kelola pertambangan yang aman, ramah lingkungan, dan berkelanjutan, serta memberikan perlindungan maksimal bagi masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi tambang.

Dedi Mulyadi Tegas! Tambang di Tiga Kecamatan Bogor Dihentikan Sementara


Evaluasi Program MBG: Krisis Gizi Anak dan Dampak Ekonomi di Indonesia

Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan oleh anggota DPR RI pada awal video ENN Indonesia yang dipandu oleh Sudirman Mattaliu, ditegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) harus segera dievaluasi secara menyeluruh. Menurut anggota DPR tersebut:

"Hentikan program MBG sekarang juga. Ini bukan kesalahan teknis, tapi kesalahan sistem di BGN, kejadiannya menyebar ke beberapa daerah. Lakukan evaluasi total sistem tata kelola MBG yang dikendalikan oleh BGN. Utamakan keselamatan anak di atas ambisi politik dan target program."

Krisis Gizi Anak dalam Program MBG

Belum genap setahun program ini berjalan, statistik mencatat sekitar 200 anak mengalami keracunan, walaupun pemerintah mengklaim hanya 0,005% dari total anak yang menerima makanan bergizi yang terdampak. Angka ini mungkin terlihat kecil secara persentase, tetapi setiap kasus anak keracunan merupakan alarm serius. Anak-anak yang sampai ke rumah sakit dan mengalami kejang menjadi bukti nyata bahwa sistem pengawasan program ini belum efektif.

MBG: Program Makan Termahal di Dunia

Anggaran MBG tahun 2026 tercatat Rp35 triliun, setara gabungan anggaran Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, dan Kementerian Pertanian. Secara persentase terhadap GDP, MBG menghabiskan 1,5% dari PDB Indonesia, jauh di atas rata-rata negara lain yang hanya mengalokasikan 0,2–0,4% GDP untuk program makan gratis. Ironisnya, pelaksanaannya selama 8 bulan justru kacau, dengan 4.000 anak keracunan di berbagai daerah.

Beban anggaran yang besar ini juga berdampak pada ekonomi daerah. Menurut anggota DPR tersebut, pengurangan alokasi APBN untuk transfer ke daerah membuat pemerintah daerah mencari cara menutup defisit, salah satunya dengan menaikkan pajak rakyat. Sehingga, program ini bukan hanya berdampak pada anak-anak, tetapi juga memengaruhi stabilitas ekonomi lokal dan nasional.

Masalah Pemerataan dan Efektivitas Program

Pendapat Adinda Atsika Amara menyoroti keborosan MBG. Misalnya, satu sekolah mungkin hanya memiliki 60–65% siswa stunting, sementara 30–35% lainnya sudah bergizi. Memberikan makan bergizi gratis secara seragam untuk seluruh siswa berarti sebagian anggaran digunakan untuk anak-anak yang sebenarnya sudah cukup gizi. Selain itu, fokus MBG lebih pada kota dibanding desa, sehingga ketimpangan sosial masih terjadi.

Beberapa anak dari keluarga mampu, bahkan pejabat seperti anak camat atau walikota, turut menerima makanan bergizi gratis, yang menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas penggunaan anggaran.

Solusi Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi

Dedi Mulyadi menyarankan pemberian uang langsung kepada orang tua siswa senilai Rp15.000 per anak, agar mereka menyiapkan makanan di rumah. Dengan metode ini:

  • Kualitas gizi tetap terjaga, karena orang tua bisa menyesuaikan menu.

  • Pemerataan ekonomi lebih merata, karena orang tua akan membeli bahan makanan di toko sembako lokal atau pasar terdekat.

  • Mengurangi risiko keracunan, karena makanan tidak harus melalui rantai distribusi panjang dan penyimpanan di suhu panas yang meningkatkan risiko kontaminasi.

Menurut Dedi, metode ini juga membangun karakter dan kebiasaan anak, misalnya mencuci piring sendiri dan menghargai makanan yang mereka makan.

Pendapat Pak Felix tentang Logistik MBG

Pak Felix menambahkan bahwa kasus keracunan MBG bukan karena makanan beracun, tetapi kontaminasi bakteri dan virus akibat logistik yang panjang. Makanan disiapkan di dapur sentral jauh sebelum jam makan dan disimpan di suhu tropis yang panas dan lembab. Akibatnya, risiko kontaminasi meningkat. Solusinya menurut Felix: hidupkan dapur di sekolah masing-masing, sehingga makanan lebih segar dan cepat sampai ke siswa.

Kritik pada Istilah “Gratis”

Anggota DPR juga menekankan bahwa istilah “gratis” dalam MBG menimbulkan mindset yang salah pada masyarakat dan siswa. Sebenarnya, semua biaya MBG berasal dari pajak rakyat, sehingga tidak ada yang benar-benar gratis. Anak-anak cenderung kurang menghargai makanan yang diberikan secara gratis, sehingga banyak makanan terbuang sia-sia. Contohnya, sisa telur, tempe, ayam, dan ikan di kantin sekolah yang setiap hari menumpuk dan tidak dimakan.

Kesimpulan dan Harapan

Program MBG memiliki tujuan mulia: memenuhi kebutuhan gizi anak Indonesia dan menekan angka stunting. Namun, pelaksanaannya saat ini belum efektif, banyak makanan terbuang, risiko keracunan tinggi, dan alokasi anggaran tidak tepat sasaran. Solusi dari Dedi Mulyadi dan Pak Felix menunjukkan bahwa pendekatan memberikan uang pada orang tua atau menghidupkan dapur sekolah lebih logis, aman, dan bisa mendorong pemerataan ekonomi lokal.

Sebagai generasi emas Indonesia, anak-anak yang saat ini sekolah akan menjadi pemimpin masa depan. Karena itu, efektivitas program MBG harus dikaji ulang, mulai dari distribusi, pengawasan, hingga metode pelaksanaan, agar dana publik benar-benar bermanfaat dan anak-anak Indonesia tumbuh sehat, cerdas, dan terhindar dari risiko keracunan makanan.

Berikut Video Lengkapnya :


DEDI MULYADI TAWARKAN SOLUSI JITU KE PRESIDEN PRABOWO

Sosial media kini bukan hanya sebagai wadah untuk berbagi cerita atau foto, tapi juga sebagai tempat dimana kejadian-kejadian lucu dan menarik sering kali viral. Salah satunya yang baru-baru ini ramai dibicarakan adalah sebuah video yang menampilkan kehebohan Teh Tita, Egi, dan Kang Dedi Mulyadi. Dalam video yang sempat viral ini, Teh Tita berhasil membuat Egi merasa salting hingga membuat Kang Dedi Mulyadi ngakak! Penasaran bagaimana ceritanya? Yuk, simak artikel ini sampai habis.

Teh Tita yang Memukau

Teh Tita bukanlah sosok yang asing bagi netizen Indonesia. Banyak yang mengenalnya lewat akun sosial media atau beberapa event di mana ia sering tampil dengan penuh pesona. Selain cantik, Teh Tita juga dikenal sebagai sosok yang ramah dan penuh percaya diri. Kecantikan alami yang dimiliki Teh Tita kerap mencuri perhatian, bahkan tidak jarang membuat lawan bicara merasa gugup atau salting.

Nah, dalam video yang viral kali ini, Teh Tita kembali menunjukkan pesonanya yang luar biasa. Pada sebuah kesempatan, Egi yang dikenal sebagai salah satu orang yang tidak mudah salting, kali ini tampak jelas merasa canggung dan gugup saat berbicara dengan Teh Tita. Bagaimana tidak, pesona Teh Tita memang begitu kuat, dan keberadaannya membuat suasana jadi sedikit tegang. Egi yang biasanya cuek, kali ini terlihat berbeda. Ia tidak bisa menutupi rasa gugupnya, bahkan sampai terdiam beberapa detik!

Egi Salting?

Egi, yang biasanya tampil dengan gaya santai dan humoris, kali ini terlihat benar-benar berbeda. Pada awalnya, ia mencoba berbicara dengan percaya diri kepada Teh Tita, namun seiring berjalannya percakapan, Egi mulai merasa canggung. Ini semua berawal dari perhatian kecil Teh Tita yang membuatnya salting, terutama ketika Teh Tita melontarkan beberapa komentar manis yang seolah membuat Egi jadi kehilangan kata-kata.

Kejadian tersebut tentu saja menarik perhatian penonton. Mereka yang melihat Egi yang biasanya kocak, tiba-tiba tidak tahu harus berkata apa, merasa terhibur dengan situasi yang terjadi. Apalagi, Egi yang berusaha untuk kembali tampil santai, justru makin terlihat gelisah. Ini tentu saja menambah keseruan suasana. Bahkan, ekspresinya yang salting membuat Kang Dedi Mulyadi yang sedang berada di lokasi tak tahan untuk ikut tertawa.

Kang Dedi Mulyadi Ngakak!

Yang lebih menarik lagi adalah reaksi dari Kang Dedi Mulyadi, yang berada di samping mereka. Sang politisi yang dikenal humoris ini tidak bisa menahan tawa melihat Egi yang tiba-tiba salting. Tawa Kang Dedi Mulyadi pun semakin pecah saat Egi mencoba untuk mengalihkan pembicaraan, namun tetap saja, kekakuannya terlihat jelas di wajahnya. Saking lucunya, tawa Kang Dedi membuat suasana semakin ceria dan penuh tawa.

Video yang merekam momen lucu tersebut langsung menyebar di berbagai platform media sosial, dan tentunya menjadi topik hangat yang dibicarakan banyak orang. Beberapa netizen pun mulai mengomentari kejadian ini, banyak yang mengungkapkan betapa lucunya Egi yang terdiam di depan Teh Tita, dan betapa cairnya suasana berkat canda tawa Kang Dedi. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh pesona seorang wanita, bahkan terhadap orang yang paling tidak mudah terpengaruh sekalipun!

Reaksi Netizen: Dari Canggung hingga Tertawa Terbahak

Video ini langsung mendapat banyak komentar dari netizen yang terhibur. Beberapa mengungkapkan bagaimana mereka terpingkal-pingkal melihat reaksi Egi yang tiba-tiba canggung. Bahkan, beberapa netizen menambahkan bahwa inilah yang membedakan Teh Tita dari wanita lainnya—ia bisa membuat suasana jadi sangat cair hanya dengan hadir di situasi tersebut.

Selain itu, tak sedikit juga yang mengomentari tawa khas Kang Dedi Mulyadi yang semakin menambah keceriaan dalam video tersebut. Banyak yang mengatakan bahwa suasana yang tercipta di antara mereka benar-benar terasa alami dan tidak dibuat-buat, seolah-olah mereka semua adalah teman lama yang saling mengenal.

Pelajaran dari Kejadian Ini

Selain menjadi hiburan, kejadian ini juga bisa memberikan pelajaran tentang bagaimana suatu pertemuan bisa menciptakan momen lucu dan tak terlupakan. Kadang, kita terlalu terfokus pada hal-hal besar dan penting dalam hidup, padahal momen-momen kecil seperti ini justru yang membuat hari kita lebih berwarna. Ketika seseorang yang kita kagumi atau hormati hadir, bahkan kepercayaan diri kita bisa luntur dalam sekejap, dan itulah yang terjadi pada Egi.

Momen lucu ini mengingatkan kita bahwa tak ada salahnya merasa canggung atau salting. Bahkan, kita bisa menemukan kebahagiaan dalam ketidaknyamanan tersebut. Tawa dan kebersamaan yang tercipta justru menjadi hal yang lebih berharga.

Kesimpulan

Video yang menampilkan Teh Tita, Egi, dan Kang Dedi Mulyadi ini berhasil mencuri perhatian publik dengan cara yang menghibur dan penuh tawa. Teh Tita yang cantik membuat Egi merasa canggung hingga salting, dan tentunya, Kang Dedi Mulyadi yang ngakak membuat suasana semakin hidup. Semua itu menunjukkan bagaimana keberadaan seseorang bisa mempengaruhi suasana hati orang lain, dan bahwa momen tak terduga bisa menjadi sesuatu yang sangat menghibur.

Jadi, kalau kamu merasa salting atau canggung saat bertemu dengan seseorang yang kamu kagumi, ingatlah, itu hal yang normal dan kadang justru bisa menciptakan momen lucu yang tak terlupakan!

Nonton Keseruannya di Video berikut ini :

CANTIK BANGET TEH TITA BIKIN EGI SALTING KANG DEDI MULYADI NGAKAK❗️