Halaman

    Social Items

Gelombang ujaran kebencian di media sosial yang menargetkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) semakin memprihatinkan. Serangan yang awalnya berupa kritik terhadap kebijakan kini berkembang menjadi hinaan pribadi, bahkan menyentuh fisik sang gubernur.

Menurut pengakuan Wa Uceng, serangan tersebut datang dari akun bernama R. Tjetjep Saefullah sbm. Bentuk serangannya beragam, mulai dari ejekan, hinaan, hingga ancaman serius terhadap keselamatan jiwa.

“Ini sudah bukan lagi kritik, tapi murni ujaran kebencian dan penghinaan pribadi. Bahkan ada ancaman pembunuhan yang disampaikan secara terbuka di media sosial. Saya dan banyak warga lainnya merasa terancam dengan ulah akun R. Tjetjep Saefullah ini,” ujar Wa Uceng.

Akun R. Tjetjep Saefullah disebut kerap menimbulkan kegaduhan dalam berbagai sesi live streaming dengan melontarkan kata-kata kasar dan provokatif. Hingga kini, belum diketahui motif di balik tindakan tersebut.



Tak hanya Gubernur KDM, para pendukungnya pun turut menjadi sasaran serangan digital. Salah satu warganet yang mengaku menjadi korban adalah pemilik akun Wa Uceng, yang mengaku kerap mendapat hujatan dan ancaman saat melakukan siaran langsung (live streaming).

Menurut pengakuan Wa Uceng, serangan tersebut datang dari akun bernama R. Tjetjep Saefullah sbm. Bentuk serangannya beragam, mulai dari ejekan, hinaan, hingga ancaman serius terhadap keselamatan jiwa.

“Ini sudah bukan lagi kritik, tapi murni ujaran kebencian dan penghinaan pribadi. Bahkan ada ancaman pembunuhan yang disampaikan secara terbuka di media sosial. Saya dan banyak warga lainnya merasa terancam dengan ulah akun R. Tjetjep Saefullah ini,” ujar Wa Uceng.

Akun R. Tjetjep Saefullah disebut kerap menimbulkan kegaduhan dalam berbagai sesi live streaming dengan melontarkan kata-kata kasar dan provokatif. Hingga kini, belum diketahui motif di balik tindakan tersebut.

Merasa dirugikan dan keselamatannya terancam, Wa Uceng berencana menempuh jalur hukum. Pada Selasa (14/10/2025), pihaknya dijadwalkan melapor ke pusat pengaduan di Gedung Sate, Bandung, sebagai pusat pemerintahan Provinsi Jawa Barat.
Dikutip dari Selarasonline.com, laporan ini diharapkan menjadi langkah awal penegakan. 

AKHIRNYA CECEP SAEFULLAH SBM DILAPORKAN WARGA JABAR KE POLISI BUNTUT DARI UJARAN KEBENCIAN

Gelombang ujaran kebencian di media sosial yang menargetkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) semakin memprihatinkan. Serangan yang awalnya berupa kritik terhadap kebijakan kini berkembang menjadi hinaan pribadi, bahkan menyentuh fisik sang gubernur.

Menurut pengakuan Wa Uceng, serangan tersebut datang dari akun bernama R. Tjetjep Saefullah sbm. Bentuk serangannya beragam, mulai dari ejekan, hinaan, hingga ancaman serius terhadap keselamatan jiwa.

“Ini sudah bukan lagi kritik, tapi murni ujaran kebencian dan penghinaan pribadi. Bahkan ada ancaman pembunuhan yang disampaikan secara terbuka di media sosial. Saya dan banyak warga lainnya merasa terancam dengan ulah akun R. Tjetjep Saefullah ini,” ujar Wa Uceng.

Akun R. Tjetjep Saefullah disebut kerap menimbulkan kegaduhan dalam berbagai sesi live streaming dengan melontarkan kata-kata kasar dan provokatif. Hingga kini, belum diketahui motif di balik tindakan tersebut.



Tak hanya Gubernur KDM, para pendukungnya pun turut menjadi sasaran serangan digital. Salah satu warganet yang mengaku menjadi korban adalah pemilik akun Wa Uceng, yang mengaku kerap mendapat hujatan dan ancaman saat melakukan siaran langsung (live streaming).

Menurut pengakuan Wa Uceng, serangan tersebut datang dari akun bernama R. Tjetjep Saefullah sbm. Bentuk serangannya beragam, mulai dari ejekan, hinaan, hingga ancaman serius terhadap keselamatan jiwa.

“Ini sudah bukan lagi kritik, tapi murni ujaran kebencian dan penghinaan pribadi. Bahkan ada ancaman pembunuhan yang disampaikan secara terbuka di media sosial. Saya dan banyak warga lainnya merasa terancam dengan ulah akun R. Tjetjep Saefullah ini,” ujar Wa Uceng.

Akun R. Tjetjep Saefullah disebut kerap menimbulkan kegaduhan dalam berbagai sesi live streaming dengan melontarkan kata-kata kasar dan provokatif. Hingga kini, belum diketahui motif di balik tindakan tersebut.

Merasa dirugikan dan keselamatannya terancam, Wa Uceng berencana menempuh jalur hukum. Pada Selasa (14/10/2025), pihaknya dijadwalkan melapor ke pusat pengaduan di Gedung Sate, Bandung, sebagai pusat pemerintahan Provinsi Jawa Barat.
Dikutip dari Selarasonline.com, laporan ini diharapkan menjadi langkah awal penegakan.